Sabtu, 30 Mei 2020

Cetirizin vs Loratadin

Cetirizin dan loratadin adalah obat golongan antihistamin. Mereka merupakan obat golongan antihistamin generasi ke 2 yang mana keduanya biasa digunakan untuk menangani gejala alergi.

Antihistamin adalah obat yang biasa digunakan untuk mengendalikan alergi seperti gatal-gatal, ruam, sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, diare dan hidung tersumbat

Namun, jika mereka berdua diadu manakan yang lebih baik? Hmmm, dalam segi efektifitas keduanya sama-sama memiliki efektifitas yang sebanding, tidak ada yang lebih baik dibanding yang lain. Namun, cetirizin memiliki efek sedasi (mengantuk) yang lebih besar dibanding loratadin. Sedang disisi lain, cetirizin memiliki keuntungan dalam hal onset (awal mula kerja) yang lebih cepat dibanding dengan loratadin (1 jam dibandingkan loratadin tiga jam)

Efek dari kedua antihistamin ini berlangsung selama 24 jam oleh karena itu mereka hanya diberikan dalam pemberian sekali sehari saja. Loratadin tidak akan memberikan efek sedasi ketika diberikan pada dosis 10mg/hari. Efek samping ini lebih mungkin terjadi apabila diberikan pada dosis yang lebih tinggi. Sedangkan, pemberian cetrizin maximal 10 mg/24 jam, pemberian 20 mg per hari tidak akan meningkatkan efektifitas obatnya, malahan hanya akan meningkatkan efek sedasinya.

Cetirizin memiliki 3.5 kali kecenderung menyebabkan efek sedasi dibandingkan dengan loratadin. Namun cetirizin memiliki efek sedasi yang lebih kecil jika dibandingkan dengan antihistamin generasi pertama seperti prometazin.

Konsumsi cetirizin bersama makanan dapat menurunkan kecepatan absorpsinya namun tidak mengurangi jumlah penyerapannya ke dalam tubuh

Penggunaan generasi kedua antihistamin (seperti cetirizin dan loratadin) dalam menangani gejala flu seperti hidung meler dan bersin-bersin tidak terlalu efektif (berdasarkan penelitian hanya 45% orang dewasa merasakan kondisi yang lebih baik setelah menggunakan antihistamin ini dibandingkan dengan mereka yang menggunakan plasebo 35% merasa lebih baik).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

OBAT ANTI INFLAMASI NON STEROID (AINS)

1. History Obat yang paling dikenal dari golongan AINS adalah aspirin, atau acetasalicylic, obat ini pertama kali disintesis pada tahun 18...